Puisi untuk Asinan

By: Eny Winaryati

Memecah Waktu

21 Maret 2014

Halaman waktu ini,

Terpecah, membelah,

hasilkan sobekan-sobekan kecil, tanpa kerapian bingkai

ya Ilahi,

Kesulitan mewarnai, dari arah mana mesti memulai.

Terikuti arus, saat jemari merilis.

Menulis jati diri, memoles warna yang tersisa.

Barangkali masih ada kata yang belum tersampaikan.

Anakku,

Bongkahan waktu, harus  dibelah.

Ntuk membidik setiap pojok perjanjian.

Tanpa harus menguras energi, yang tersisa sedikit sekali

Kalau bukan engkau, aku tlah berlari,

ntuk penuhi janji-janji, duh! Jumlahnya banyak sekali.

Namun raga ini tlah telanjur tertambat dihatimu.

Karena, kau bagian dari ragaku………..

Kalian adalah………..

21 Maret 2014

Kalian adalah ………..generasi penerus bangsa

Kata bijak ini tlah lama mengudara di antero.

Meski tak banyak yang aktualisasi.

Kalian adalah……….. sosok nan dirindu

Bahasa ini tlah menjadi penikmat sekelilingmu,

Saat cinta memadu, berharap agar tidak menggebu,

Agar tak berikan kesan  amat kesusu .

Kalian adalah……..pengisi kekosongan jiwa,

pudarkan dominasi angan, memupuk sepi nyinyit yang hampiri.

Tak lagi ada gersang,

warna aneka tebarkan pesona.

Kalian adalah………wajah lugu tanpa seteru

Berharap banyak  pendahulu,

yang telanjur titipkan tonggak agar terpacu,

Tanamkan benih perhelatan yang hendak digelar,

Agar moncer pada pengikutmu………

Kesusu (tergesa)

Kebersamaan

21 maret 2014

Bersama tanpa beban

Bersama ringankan asa

Bersama jadi biasa

Bersama adalah makna

Bersama hasilkan makrifat

Bersama wujudkan sepakat

Bersama kita berbuat

Bersama  ada janji pengikat

Bersama bulirkan nikmat

Bersama menghalau sepi

Bersama mengukir diri

Bersama buahkan eksistensi

Bersama merunut sepi

Bersama torehkan janji

Bersama kawalkan negoisasi

Bersama membuka lembaran

Bersama agar tak beban

Bersama kembangkan angan

EVALUASI

21 Maret 2014

Evaluasi lebih mewarnai

Evaluasi bagian yang diikhtiari

Evaluasi ranah yang ditaati

Evaluasi hasilkan informasi

Evaluasi sepakatkan instrokpeksi

Banyak silang, yang tak sepakat

Banyak sepakat, namun belum melekat.

Banyak lekatan, tak sempat memahat

Banyak pahatan, tapi belum terisi

Banyak isian, sanyangkan hakekat

Banyak hakekat, belum sempat ekspresikan

Banyak ekspresi, lahirkan perbedaan

Banyak perbedaan, cerminkan warna beragam

Banyak beragam, adalah pelangi

Banyak pelangi, adalah PESONA

  

ASINAN

21 Maret 2014

Desa ini pernah asing

Jika bukan karena terpaksa,

mensirnakan rasa galau yang hinggap,

pudarkan angan yang menghadang,

memaksa merubah porsi nilai tinggi yang dinanti.

Telanjur konsinasi pada desa-desa yang diharap.

Tlah kebakkan rasa, tuangkan seluruh selera, gagalkan harap, tiarapkan kehendak, alihkan mimpi pada yang tak diingini.

Asinan,

Mesti harus telisipkan, strategi sedikit mewarna

Agar kentarakan nuansa berbeda, ntuk hasilkan lukisan dengan pendar menggoda.

Asinan,

Semampirkan raga totalitas, sempatkan cipratan kiprah telusuri lekuk jalan sepi…..

Rasa asing tlah leyap,

Membaur pada keramaian yang dibuat,

Memoleskan kanvas pelangi pada bentangan kain yang digelar.

Cipratan warna, pesonakan aneka.

Subhanallah…..

ASINAN 02

21 Maret 2014

Terpaksa palingkan muka,

Namun sang penentu, ketukkan palu

Tak ada pilihan, mesti iya dan setuju.

Segepok sesal menghadang, menepis gelora didada.

Seteru terendapkan dikalbu, dan mengangguk lugu,

tak inginkan meruah warna merah, karena marah.

Agar tak menjadi pembangkang, yang telanjur melekat dari sang pemegang palu.

Duh!

Bermula tak sahabat, terengkuh jadi pemikat.

Kolaborasikan diri diantara kita,

Semampang masih ada rongga, ujudkan mesra dalam rentang yang membentang.

Banyak kata, yang terpahat dilahanmu.

Untaian makna yang engkau harap,  ntuk ujudkan kata sepakat yang terikuti pada banyak sahabat.

Jabat tangan ini, tlah lahirkan banyak makna,

Tak ada sembunyi, hanya kan panjangkan hakekat yang dikebiri.

Jabat tangan ini, tlah tertoreh di ranah sepi, agar banyak lahirkan imajinasi.

Ya, kusandarkan mimpi disini,

Tinggalkan nalai indah sekali.

Eksplor………

21 Maret 2014

Eksplorkan semua tanpa sisa,

Lemparkan tongkat pembaharu, pada setiap ujung yang belum terjamah.

Tancapkan dengan kekokohan, dari sisa tenaga yang termiliki.

Bangunkan puing-puing yang berserakan, agar terbangun kekokohan harga. Tak ada kata terlambat, ntuk sebuah nilai yang ditaksir.

Ekplorkan potensi.

Demi sebuah dedikasi,

Tak bisa ditimbang dalam sepekan.

Butuhkan kearifan nalar, dari seluruh raga yang ada.

Bukan mengada, semua harus terbuka, hasilkan makna.

Eksplorkan diri,

Pada setiap yang ditemui,

Tak ada gengsi yang dipatok tinggi sekali.

Hanya sisakan sesal, dan merugi di belakang hari.

Ya, eksplor bukan hanya sesaat, namun butuh kepatuhan mengamini.

Amin……….

TIGA MALAM DI ASINAN

21 Maret 2014

Kan terbagi, pada seluruh lini

Kan tertoreh, dalam setiap lembar yang tersaji

Hendak mematri, pada kain putih yang kan diisi.

Kemerdekaan milik kalian.

Tak kan kucengkeram, apalagi menggantung pada tiang-tiang tinggi.

Tak ada penikmat, jika hanya sisakan sesal.

Engkau ukir, dengan pahat kolaborasi

Engkau kaligrafi, kata-kata bijak bestari

Engkau sulam dengan benang motivasi.

Hasilkan rasa yang tercipta pada seluruh diri.

Syukurlah.